Pilu! Nenek Ini Jadi Buruh Demi Hidupi Suami Sakit Lumpuh

Perkenalkan namanya Nenek Roni (65) harus banting tulang tuk hidupi suaminya yang sakit lumpuh.

Kakek Asin (74) mengalami kelumpuhan satu tahun terakhir dan terpaksa terhenti pengobatannya karena faktor ekonomi.

Pasalnya, nenek Roni hanya bekerja sebagai buruh borongan rumahan dengan upah yang sedikit. Menjadi buruh pemasangan saklar hanya diupah 35 rupiah per satu buahnya. 

Nenek Roni harus mengerjakan seribu saklar terlebih dahulu selama tiga hari agar ia bisa mendapatkan upah 35 ribu. Sungguh sangat miris melihat perjuangan nenek Roni demi kesembuhan sang suami.

Kakek Asin hanya bisa terbaring lemah dan tidak bisa melakukan apapun. Tak jarang mereka hanya bisa menahan lapar karena tak punya uang untuk membeli beras. 

"Biasanya nenek makan nasi bekas kakek nak, upah nenek gak cukup kalo harus beli makan porsi berdua,"

Dulunya kakek asin merupakan seniman dan nenek Roni bekerja sebagai penjual buah apkiran keliling. Kini, nenek hanya bisa berjuang seorang diri untuk melanjutkan hidup bersama suaminya itu.

Anak-anak mereka sudah tinggal jauh dengan kondisi ekonomi yang sama tidak mungkin membantu nenek dan kakek. 

"Alhamdulillah ini rumah yang nenek tinggali dibantu sama Desa nak, kemarin itu rumah nenek ambruk,"

Nenek Roni berharap adanya bantuan biaya hidup untuk bisa hidup layak di masa tuanya, dan bisa membawa kakek berobat kembali. #PejuangKebaikan, yuk bantu ulurkan tanganmu dengan cara :

1. Klik "Donasi Sekarang"
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran (GO-PAY/BNI Syariah/BRI/BCA/Mandiri/DANA/ShopeePay)
4. Kamu akan mendapatkan laporan via E-mail
5. Transfer sesuai 3 kode unik untuk memudahkan sistem dalam pencatatannya dan tepat sasaran dalam penyalurannya

Disclaimer :
Fundraising ini merupakan bagian dari penggalangan dana Rumah Yatim. Kelebihan donasi yang terhimpun akan disalurkan ke penerima manfaat program-program Rumah Yatim lainnya.

Info Selengkapnya Hubungi :
Admin (0813-1255-7811) / (0821-3211-5439)