Rumah Yatim Regional Yogyakarta telah menyalurkan bantuan Biaya Hidup kepada Wahyudan beberapa waktu lalu guna kesenjangan hidup kedepannya.

Diketahui, Wahyudan ialah anak sebatangkara yang mengalami keterbelakangan mental tanpa ayah dan ibu di sisinya. Sedih memang nasib anak yatim piatu satu ini, bahkan ia pernah berpikir siapa nanti yang akan mengurus Yudan kedepannya ?

Kami berharap semoga bantuan tersebut bermanfaat untuk Yudan kedepannya. Sebelumnya Yudan juga mendapat bantuan Beasiswa Pendidikan dan Ekonomi Produktif untuk masa depannya kelak. Yuk #PejuangKebaikan kita do'akan agar Yudan selalu diberikan kesehatan dan kesempatan untuk meraih cita-cita kedepannya kelak. Amiin ya robbal alamin.

Terima kasih #PejuangKebaikan ! Amanahmu sudah tersalurkan kepada yang berhak menerimanya. Yuk bantu Keluarga Dhuafa lainnya dengan Zakat yang kamu berikan. Sedikit bantuanmu membuahkan senyuman untuk mereka yang membutuhkan.

#Pejuang kebaikan, Bantu yatim dan dhuafa lainnya

Assalamualaikum #PejuangKebaikan...

Semoga dalam keadaan sehat dan dalam Lindungan Allah Ta’ala.

Terimakasih para Donatur Rumah Yatim yang terus mensupport dalam menebarkan kebaikan untuk mereka yang berhak menerima.

Alhamdulillah penyaluran Bantuan Beasiswa Sekolah untuk Yudan  telah terlaksana, Berikut beberapa dokumentasinya :

***

Rumah Yatim Cabang Yogyakarta menyalurkan bantuan pendidikan melalui program Beasiswa Dhuafa. Bantuan berupa uang saku sekolah dan tunjangan makan diberikan kepada Muhammad Wahyudan, anak yatim piatu yang tinggal di kawasan Mertosanan, Pototorono, Banguntapan, Bantul.

Sejak usia 3 bulan, Wahyudan yang saat ini berumur 12 tahun sudah kehilangan sang Ibu yang meninggal tanpa sebab. Akhirnya, Wahyudan pun dititipkan ayahnya ke panti asuhan karena tak mampu merawatnya seorang diri.

Nahas, tak lama, tepatnya 55 hari atau kurang dari dua bulan selepas kepergian Ibunya, Wahyudan harus kehilangan sang Ayah, satu-satunya orang tua yang dimilikinya. Ayahnya meninggal karena terjatuh saat menjenguk Wahyudan di panti asuhan.

“Sewaktu Ayahnya menjenguk di panti asuhan terjatuh dari tangga. Sempat mendapatkan pertolongan, sebelum akhirnya meninggal dunia,” terang Relawan Rumah Yatim Cabang Yogyakarta, Caruti Fuji, Jumat (28/11).

Sejak saat itu, terang Fuji, Wahyudan diasuh panti asuhan secara utuh. Terkadang, kakek dan neneknya juga datang ke panti asuhan untuk menjenguk Wahyudin.

“Kurang lebih 6 tahun Wahyudin tinggal di panti asuhan hingga akhirnya kakek dan nenek membawa keluar dari panti asuhan, untuk tinggal bersama,” tuturnya.

Diungkapkan Fuji, sejak kecil Wahyudin telah menjalani terapi kesehatan karena didiagnosa mengalami keterbelakangan mental. Persoalan tersebut membuatnya tampak berbeda dari anak-anak seusianya. Kini, ia duduk di bangku kelas 4 di SLB Tunas Bakti

“Setiap hari Wahyudan berangkat sekolah diantar kakaknya dengan sepeda menempuh jarak kurang lebih 3 KM. Kakaknya juga mengalami hal sama dengan Yudan, dan sekolah di tempat sama,” ungkapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Wahyudan mengandalkan jerih payah sang nenek yang berjualan gerabah di pasar. Sedangkan kakeknya juga bekerja sebagai tukang bangunan dengan penghasilan tak menentu.

“Namun selama ada pandemi ini kakek tidak bekerja, dan hanya mencari keong di sawah milik orang,” tandasnya.

Terimakasih atas Doa dan Donasi yang telah diberikan untuk Yudan, semoga mendapat balasan terbaik, dimudahkan segala urusannya dan mendapatkan rezeki yang melimpah.

Ya Robbana, janganlah Engkau bebankan kepadanya beban berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelumnya. Ya Robbana janganlah Engkau pikulkan kepadanya apa yang tak sanggup dipiikulnya.

Beri maaflah ia, ampunilah ia dan rahmatilah ia. Engkaulah Penolongnya, maka tolonglah ia terhadap kaum yang kafir. Ya Robbana berilah ia kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah ia dari siksa api neraka. Aamiin

Terimakasih #PejuangKebaikan

Salam,

Rumah Yatim.

Yuk Kak, Bantu Yatim dan dhuafa Lainnya.