Rela berjalan 6KM Demi Menjadi Polisi Bantu Rifano Raih Impiannya

Kisah Perjuangan Fano, Berjalan Kaki Sejauh 6 KM Demi Bersekolah

Aku ingin menjadi Polisi agar bisa menangkap pencuri

Saat ini aku masih duduk di bangku sekolah dasar, tepatnya kelas 3. Setiap hari karena tidak adanya kendaraan yang kumiliki aku harus berjalan kaki sejauh 6 KM untuk sampai di sekolah.

Biasanya aku mulai bersiap siap selepas waktu subuh dan berangkat pukul 06.00 pagi dengan menyusuri jalan setapak yang tidak begitu mulus. Terutama di wilayah ku tinggal termasuk daerah pegunungan yang terjal. Akan tetapi aku tetap bersemangat untuk bersekolah agar bisa mencapai cita citaku menjadi seorang polisi, terutama agar bisa menangkap pencuri.

Perkenalkan namaku Fano, usiaku 9 tahun. Aku tinggal di dekat pesisir pantai, jarak dari rumah ke pantai kurang lebih 3 KM, yaitu di Kabupaten Gunungkidul. Aku tinggal disebuah gubuk kecil yang beralaskan tanah. Di dalam rumah yang sempit ini dihuni oleh 5 orang, aku, kakak, ayah, kakek, dan nenekku.

Ayah dan ibuku mempunyai keterbatasan. Ayahku mengalami depresi kurang lebih sudah 7 tahun, akibat kejadian pencurian yang keluarga kami alami. Seluruh harta benda keluarga hilang digondol maling. Bahkan, tabungan dan surat berharga semuanya diambil. Dari sana ayahku terpuruk hingga akhirnya jatuh depresi dan saat ini tidak bekerja.

Sedangkan ibuku adalah seorang difabel, kondisi kaki ibuku tidak normal. Sehingga untuk beraktifitas sangat terbatas. Saat ini untuk membiayaiku ibu hanya menjadi buruh serabutan di Kota Jogja dengan segala keterbatasannya.

Kini aku tinggal bersama nenek atau biasa aku sebut mbah Sutiyem. Usianya yang sudah lanjut membuat mbah kesulitan untuk bekerja. Sehingga untuk membiayai ku hanya mengandalkan bercocok tanam seperti kacang-kacangan (kacang tanah, koro, kacang hijau),jagung, singkong di ladang dengan penghasilan tidak menentu. Selain itu, penghasilan Mbah juga tergantung dari hasil panen di ladang. Karena setiap tanaman yang ditanam tergantung musimnya dan tidak bersamaan

Selain bersama nenek aku juga tinggal dengan kakek, namun karena mempunyai penyakit TBC ditambah faktor fisik kakek tidak lagi bekerja. Seluruh kebutuhannya dipenuhi oleh nenek. Walaupun ditengah keterbatasan, aku tetap bersemangat untuk sekolah. Hal ini agar mengubah taraf kehidupan keluargaku.

Disclaimer:
Campaign ini merupakan bagian dari Program Bantuan Beasiswa Pendidikan Rumah Yatim yang bertujuan membantu anak-anak Yatim dan Dhuafa agar mereka bisa memiliki pendidikan yang berkualitas dan kehidupan yang lebih baik di kemudian hari. Dana yang terkumpul tidak hanya diberikan untuk Ardiya Irham Rifano melainkan untuk anak-anak dengan keadaan yang sama.

WA/SMS/CALL Yusica (0822-9519-2142)